Barangkali saya termasuk orang yang electro static - nya tinggi, soalnya debu suka sekali menempel pada negatif yang akan saya cetak. Terkadang, saya harus bawa negatifnya ke light table, lalu dengan memakai kaca pembesar saya bersihkan dengan teliti, lalu saya bawa lagi ke kamar gelap, lalu saya cetak, lalu setelah jadi saya bawa hasil cetaknya ke tempat terang, lalu...JRENG...sebuah garis putih memanjang menoreh hasil cetakannya.
Terkadang, bisa sampai 5-7 kali saya mencetak gambar yang sama. Masalahnya, kalau sekedar mencetak ke ukuran postcard mungkin tidak begitu berpengaruh, tapi kalau sudah untuk ukuran kertas 8x10 ke atas -- debu yang hanya terlihat dengan kaca pembesar berubah menjadi garis putih sebesar rambut kepala atau bulatan putih berdiameter seujung spidol.
Pertama saya coba usap-usap dengan anti static cloth, lalu dengan diusap dengan kain halus yang ditetesi cairan alkohol khusus untuk pembersih negatif, lalu coba disemprot dengan duster. Semuanya hasilnya kurang memuaskan. Saya tetap harus mencetak satu gambar berkali-kali karena hasil cetaknya tidak bersih.
Akhirnya dosen saya sambil bisik-bisik memberi tips canggih untuk membersihkan negatif dari debu. Katanya, pembersih negatif terbaik di dunia adalah lemak muka. Gampang saja, pijit salah satu bagian muka yang paling berminyak (daerah T kata iklan kosmetik) dengan jempol dan telunjuk. Lalu bersihkan negatifnya langsung dengan tangan, tidak perlu pakai kain dan lain sebagainya.
Setelah saya coba, ternyata betul-betul efektif! Dan jangan lupa: efisien ! Sekarang setiap ada jadwal kerja di kamar gelap, saya selalu oleskan virgin olive oil di wajah pagi-pagi supaya muka berminyak sepanjang hari. Memang muka berminyak itu kurang modis ya, tapi daripada saya sakit pinggang mencetak foto yang sama 7 kali?
sumber : fotografet.net
0 Comments:
Kotak pada kolom blok komentar ini masih kosong. Maka merupakan suatu kehormatan jika sobat menjadi orang yang paling pertama menuliskan komentar, baik berupa pujian, masukan, kritikan, maupun pertanyaan di kolom komentar yang terletak di bawah kotak ini.
Tak ada yang bisa saya berikan selain ucapan terima kasih karena telah memberikan apresiasi terhadap artikel-artikel seribu satu makna
Posting Komentar